Pemerolehan Bahasa Reseptif Bahasa Indonesia dalam Metode Membaca dengan Perbandingan Dua Macam Hasil Tulisan



Pemerolehan Bahasa Reseptif Bahasa Indonesia dalam Metode Membaca dengan Perbandingan Dua Macam Hasil Tulisan
KRITIKAL REVIEW

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Reseptif
Dosen Pengampu : Dr. Farida Nugraheni, M. Hum
Oleh  : PBSI A4
1.         Ana Sintia                              (1350800017)
2.         Astri Mei Irawati                   (1350800025)
3.         Murtiana Nainggolan           (1350800005)
4.         Nisa Uswatun Hasanah
5.         Rina Nur Syamsiyah             (1350800011)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN KEGURUAN UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
2015
MATERI TESIS
Pengertian Membaca
            Zuchdi dan budiasih mengatakan membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif (1996/1997:49) Disebut Reseptif karena dengan membaca, seseorang akan dapat memperoleh informasi, ilmu dan pengetahuan, serta pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan pembaca untuk mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya. Dengan demikian, kegiatan membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan meningkatkan diri. Oleh karena itu, pembelajaran membaca disekolah maupun diluar sekolah mempunyai peranan penting.
            Membaca sebagai proses perkembangan, ini dapat dilihat bahwa kemajuan kemampuan membaca pada umumnya bergerak teratur, anak yang tidak dapat membaca karena belum cukup matang, mereka akan meminta kesabaran guru untuk menanti dia sampai pada tingkat kematanganya.
            Rohman (2005:1-2) menemukakan bahwa membaca merupakan proses pisikologis. Dalam proses ini tidak hanya terjadi proses psikologis, yaitu berpikir, tetapi sekaligus peristiwa fisikologis yaitu pekerjaan alat-alat ucap sewaktu membaca. Hal yang perlu diperhatikan juga dalam membaca adalah membaca merupakan peristiwa individual.
            Pendapat lain yang disampaikan oleh Cennedy dalam Syafi’I (1999:25) bahwa membaca merupakan kemampuan individu untuk mengenali bentuk visual, menghubungkan dengan suara dan makna yang diperoleh, dan berdasarkan pengalaman masalampau  berusaha untuk memahami dan menginterpretasikan makna tersebut.
Disimpulkan bahwa kemampuan membaca adalah kesanggupan melakukan aktivitas komplek baik fisik maupun mental untuk meningkatkan ketrampilan kerja, penguasaan berbagai bidang akademik, serta berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.
Tujuan Membaca
            Nur (2000:11) berpendapat secara umum, tujuan membaca adalah
1.         Mendapatkan informasi
2.         Memperoleh pemahaman
3.         Memperoleh kesenangan
Tarigan (2008: 9) memaparkan tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
JURNAL KAJIAN PUSTAKA
Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengarkan dan berbicara Mulyati (2007: 1.12).Membaca merupakan suatu kesatuan kegiatan yang terpadu yangmencakup beberapa kegiatan seperti mengenali huruf dan kata-kata,menghubungkannya dengan bunyi serta maknanya, serta menarikkesimpulan mengenai maksud bacaan. Anderson (Akhadiah 1991: 22-24) memandang membaca sebagai suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang kompleks yang menuntut kerjasama antara sejumlah kemampuan. Untuk dapat membaca suatu bacaan, seseorang harus dapat meggunakan pengetahuan yang sudah dimilikinya.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa membaca nerupakan proses penerjemahan tanda-tanda dan lambang-lambang kedalam maknanya serta pemaduan makna baru kedalam sistim kognitif dan afektif yang telah dimiliki pembaca. Anderson (Akhadiah 1991: 23-24), mengemukakan lima ciri membaca :
a) Membaca adalah proses konstruktif Pengertian atau pemahaman pembaca mengenai suatu tulisan merupakan hasil pengolahan berdasarkan informasi yang terdapat dalam tulisan itu dipadukan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.
b) Membaca harus lancar Kelancaran membaca ditentukan oleh kesanggupan pembaca mengenai kata-kata. Artinya pembaca harus dapat menghubungkan tulisan dengan maknanya. Dari hasil penelitian ternyata bahwa konteks yang bermakna dapat mempercepat pengenalan.
c) Membaca harus dilakukan dengan strategi yang tepat Pembaca yang terampil dengan sendirinya akan menyesuaikan srtategi
membaca dengan taraf kesulitan tulisan, pengenalannya tentang topik yang dibaca, serta tujuan membacanya. Pembaca yang terampil dengan cepat akan dapat menangkap jika ada kalimat atau informasi yang tidak relevan dalam bacaannya, sedangkan pembaca yang belum terampil tidak dapat melihatnya.
d) Membaca memerlukan motivasi
Motivasi merupakan kunci keberhasilan dalam belajar membaca. Membaca pada dasarnya adalah sesuatu yang menyenangkan.
e) Membaca merupakan keterampilan yang harus dikembangkan secara berkesinambungan.
Keterampilan tidak diperoleh secara mendadak atau dalam waktu singkat dan  untuk selamanya. Keterampilan diperoleh melalui belajar,tahap demi tahap, dalam waktu yang panjang serta terus-menerus.
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid,ataupun pembaca bersama-samadengan orang lain atau
pendengaruntuk menangkapserta memahami informasi,pikiran,dan perasaan seorang pengarang. (Tarigan1978: 23). Tarigan (1979: 160) Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi guru, murid, ataupun Kesimpulan dari beberapa pendapat di atas, membaca merupakan keterampilan terpadu yang di ungkapkan melalui pikiran mendapat perintah dari saraf otak yang di tuangkan melalui pemahaman sehingga mengetahui apa maksud bacaan.
PEMBAHASAN
Materi membaca dalam tesis menuliskan pengertian membaca dari beberapa ahli yang berbeda didalam jurnal ilmiah namun demikian pendapat dari beberapa ahli tersebut memiliki kemiripan seperti di dalam pendapat Zuchdi dan budiasih mengatakan membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif (1996/1997:49) sedangkan dalam jurnal kajian pustaka Membaca adalah keterampilan reseptif bahasa tulis. Keterampilan membaca dapat dikembangkan secara tersendiri, terpisah dari keterampilan mendengarkan dan berbicara Mulyati (2007: 1.12.Dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa membaca adalah kemampuan dalam menerima bahasa tulis. Kesimpulan yang lain dari dua materi tersebut bahwa membaca adalah suatu proses pada anak didik.Tulisan dalam materi tesis sudah menuangkan banyak pendapat dari ahli tujuan membaca dan jenisnya pun juga diungkapkan dalam materi tesis tersebut.



Komentar